Monday, October 10, 2011

Kearifan Pelacur






Kick Andy kali ini mengangkat sebuah buku bagus dan juga baru terbit yaitu Kearifan Pelacur. Buku karangan Elizabeth Pisani ini layak diangkat di Kick Andy karena mengungkap secara gamblang industri seks di Asia terutama Indonesia. Elizabeth Pisani yang asal Inggris itu berpendapat jika kehidupan seks di Indonesia ini sudah merupakan sebuah industri dan harus diwaspadai efek penyakit yang ditimbulkannya. Kita diingatkan kembali betapa berbahayanya dampak dari industri yang satu ini jika tidak berhati-hati terutama dalam hal penyebaran HIV/AIDS.

Dalam bukunya, Pisani menjelaskan bahwa ada tiga golongan yang dianggap sebagai penyebaran HIV AIDS di Indonesia. Tiga golongan itu adalah, waria, homoseksual dan pekerja seks komersial. Melalui hubungan seks yang tidak aman yaitu tidak menggunakan kondom virus HIV yang kemudian menjadi Aids yang mematikan itu menyebar kemana-mana.

Lenny, salah satu waria yang tampil di Kick Andy kali ini menyatakan, ia sangat prihatin dengan penyebaran virus HIV yg terus meningkat di Indonesia. Untuk itu ia dengan teman-temannya bersama sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, Srikandi, aktif melakukan penyuluhan. Kepada para waria yang lain, Lenny mengajak mereka untuk menghindari hubungan seksual yang tidak aman. Selain melakukan bimbingan dan penyuluhan Lenny juga memberikan pelatihan keterampilan kepada para waria itu. Dengan demikian para waria itu nantinya bisa mencari nafkah dengan membuka usaha salon atau menjahit daripada keluyuran di jalan-jalan.

Jika Lenny konsentrasi melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada para waria, Anna Sulika bersama LSM Bandungwangi melakukan pendampingan kepada para Pekerja Seks dan ibu rumah tangga. Yang memilukan di sini adalah pengakuan “Yanti”(namanya sengaja kami samarkan). Menurut pengakuan wanita berusia 21 tahun itu, saat ini ia sudah terinfeksi virus HIV. Yang lebih memprihatinkan, ternyata virus itu tertular oleh suaminya. Menurut “Yanti” suaminya dulunya adalah pemakai narkoba. Mungkin karena sering menggunakan alat suntik yang tidak steril, suaminya terinfeksi HIV. Dengan berurai air mata, “Yanti” pasrah kepada nasibnya yang kurang beruntung. Apalagi kini dengan harap-harap cemas ia menunggu hasil test laboratorium anaknya. Ia mengharap mendapat mukjizat agar hasil test laboratorium anaknya yang baru berusia 6 bulan itu tidak terjangkit HIV alias negatif. Ibu muda itu ternyata berjiwa besar. Walau nyawanya kini di ujung tanduk, ia tidak mendendam kepada suaminya. Walau dirasa tidak adil, karena ia yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba mendapat virus yang mematikan, ia memaafkan suaminya. Sungguh kisah yang mengharukan.

Sementara itu dokter Samsuridjal Djauzi mengingatkan kita agar waspada dan berhati-hati. Penyebaran virus HIV, kata dokter ahli penyakit AIDS ini bukan hanya dari kalangan yang sangat rentan seperti waria, homoseksual dan pekerja seks. Menurutnya, ibu rumah tangga pun wajib waspada. Berdasarkan pengamatannya, ternyata jumlah penderita HIV dari kalangan ibu rumah tangga terus meningkat. Sebagian besar dari mereka tertular dari pasangannya atau suaminya sendiri.

Another Novel Books

Another Indonesian Books
Download

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Put Your Ads Here!