Wednesday, October 20, 2010

Kupinang Engkau Dengan Hamdallah


Suatu saat, seorang akhwat bertanya kepada saya. Pertanyaannya sederhana,
akan tetapi tidak mudah bagi saya untuk dengan tepat menjawabnya. Saat

itu akhwat kita ini mengajukan pertanyaan retoris, pertanyaan yang seolah-olah tidak membutuhkan jawaban, akan tetapi sekarang saya bisa merasakan bahwa ada hal yang diam-diam menjadi masalah. Saya bisa merasakan, ada sesuatu yang sedang berlangsung namun tidak banyak terungkap karena berbagai sebab.

Ketika itu, akhwat tersebut mengajukan pertanyaan yang pada intinya adalah: “Apa yang menghalangi ikhwan-ikhwan itu meminang seorang akhwat? Mengapa ikhwan banyak yang egois, hanya memikirkan dirinya sendiri?”
“Sesungguhnya,” kata akhwat tersebut, “banyak akhwat yang siap.”

Akhwat itu bertanya bukan untuk dirinya. Telah beberapa bulan ia menikah.
Ketika mempertanyakan masalah itu kepada saya, ia didampingi suaminya. Ia
bertanya untuk mewakili “suara hati” (barangkali demikian) akhwat-akhwat lain yang
belum menikah. Sementara usia semakin bertambah, ada kegelisahan dan kadang-
kadang kekhawatiran kalau mereka justru dinikahkan oleh orangtuanya dengan laki-
laki yang tidak baik agamanya.

Pertanyaan akhwat itu serupa dengan pertanyaan Rasulullahal-ma’shum. Beliau yang mulia pernah bertanya, “Apa yang menghalangi seorang mukmin untuk mempersunting istri? Mudah-mudahan Allah mengaruniainya keturunan yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat laa ilaaha illaLlah.”
Apa yang menghalangi kita untuk menikah? Kenapa kita merasa berat untuk
meminang seorang akhwat secara baik-baik dengan mendatangi keluarganya? Apa yang menyebabkan sebagian dari kita merasa terhalang langkahnya untuk mempersunting seorang gadis muslimah yang baik-baik sebagai istri, sementara keinginan ke arah sana seringkali sudah terlontarkan. Sementara kekhawatiran jatuh kepada maksiat sudah mulai menguat. Sementara ketika “maksiat-maksiat kecil” (atau yang kita anggap kecil) sempat berlangsung, ada kecemasan kalau-kalau keterlambatan menikah membuat kita jatuh kepada maksiat yang lebih besar.



Download here
KP Kata Pengantar
KP Pendahuluan
DAFTAR ISI
BAB 01 Kupinang Engkau dengan Hamdallah
BAB 02 Mempertimbangkan Pinangan
BAB 03 Mengenai Sumber Informasi dan Perantara
BAB 04 Selama Proses Berlangsung
BAB 05 Antara Menyegerakan dan Tergesa-gesa
BAB 06 Dimanakah Wanita-Wania Barakah itu
BAB 07 Undangan-Undangan Mubazir itu
BAB 08 Awalnya Dari Niat
BAB 09 Memasuki Malam Zalaf
BAB 10 Masa-masa Pengantin Baru
BAB 11 Tinggal di mana Setelah Menikah
BAB 12 Saat Tepat untuk Berhias
BAB 13 Sentuhan Mesra Saat Berdua
BAB 14 Keindahan Tak Sekedar 'Itu'
BAB 15 Biarlah Engkau yang Tercantik di Hatiku
BAB 16 Komunikasi Suami Istri
BAB 17 Komunikasi Kita dan Pendidikan Anak
BAB 18 Keasyikan yang Menghancurkan Keluarga
BAB 19 Konflik dan Perceraian
BAB 20 Poligami
BAB 21 Tuhan, di mana Fatimuz Zahra Sekarang
KP Penutup
KP Puisi

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Put Your Ads Here!