Saturday, July 3, 2010

Abu Bakr As-Siddiq













Daftar Isi
Catatan Penerjemah v
Daftar Isi vii
PRAKATA xvii
Nabi memilih Abu Bakr dalam hijrah dan salat — xvii; Sebuah
studi tentang kedaulatan Islam — xviii; Kenapa dimulai dari
biografi Abu Bakr — xix; Kebesarannya — xx; Pandangan yang
jauh dan tepat — xxi; Ciri khas masa Abu Bakr — xxii; Mengatasi
kesulitan — xxii; Pemberontakan dan Perang Riddah — xxiii;
Pengaruh kemenangan Perang Riddah — xxiv; Hubungan kebesarannya
sebagai Khalifah dengan kebesarannya sebagai Sahabat —
xxv; Teladan yang telah mengilhaminya — xxvi; Kekuatan rohani
pada iman — xxvii; Suatu kenyataan sosial setelah kenyataan
rohani — xxviii; la sadar dan yakin, Islam agama persamaan —
xxviii; Pada dasamya Islam kedaulatan sejagat — xxx; Apa penyebab
jatuhnya kedaulatan Islam? — xxx; Saya tertarik menulis
sejarah Abu Bakr — xxxi; Kacaunya sumber para ahli sejarah
dapat dimaklumi — xxxii; Contoh kacaunya referensi — xxxiii;
Sulit mengikuti peristiwa dalam urutan waktu — xxxiii; Juga dalam
urutan geografi — xxxiv; Hanya sedikit sumber yang menyinggung
peranan Abu Bakr — xxxiv; Tugas kekhalifahannya
tidak kurang dari persahabatannya — xxxvi; Pengaruh kacaunya
sumber pada para sejarawan — xxxvi; Usaha Orientalis dan sejarawan
Islam — xxxvii; Harapan — xxxviii.
1. ABU BAKR PADA MASA NABI 1
Masa kecil dan terbatasnya berita—1; Kabilahnya dan kepemimpinannya
— 1; Nama dan julukannya — 2; Masa mudanya —
3; Perawakan dan perangainya — 3; Kecintaannya pada Mekah
dan hubungannya dengan Muhammad — 4; Menerima dakwah
tanpa ragu dan sebabnya— 5; Keberaniannya menerima Islam dan
menyiarkannya — 6; Abu Bakr orang pertama yang memperkuat
agama — 7; Melindungi golongan lemah dengan hartanya — 8;
Peranan sebagai semenda Nabi — 8; Sikapnya mengenai kisah
Isra — 9; Tugasnya sesudah Isra— 11; Usaha mencegah gangguan
Kuraisy—12; Bersiap-siap, kemudian hijrah—13; Apa
penyebab ketakutan Abu Bakr ketika dalam gua?—14; Apa
artinya pengorbanan raja-raja dan para pemimpin dibandingkan
dengan pengorbanan Rasulullah— 15; Abu Bakr di Medinah —
16; Terserang demam— 16; Kemarahan Abu Bakr— 17; Kekuasaan
iman pada Abu Bakr— 18; Ketika Rasulullah di Badr —
19; Abu Bakr di Badr— 19; Kebenaran dan kasih sayang menyatu
dalam dirinya — 20; Sikapnya terhadap tawanan Badr —
20; Arah hidupnya sesudah Badr — 21; Abu Bakr dan Umar,
pembantu Rasulullah — 22; Dalam perang Uhud — 22; Sikapnya
di Hudaibiyah — 23; Kekuatan Muslimin dan mengalirnya
para utusan — 24; Bersinarnya cahaya Islam — 24; Abu Bakr
memimpin jamaah haji — 25; Haji Perpisahan dan keberangkatan
Usamah — 25; Abu Bakr memimpin salat — 25.
2. PELANTIKAN ABU BAKR
Muslimin terkejut karena kematian Rasulullah — 28; Peranan Abu
Bakr ketika Nabi wafat—28; Satu segi dari kejivvaannya — 29;
Kekuatan jiwa dan pandangannya yang jauh ke hari depan — 30;
Sesudah Rasulullah, di tangan siapakah pimpinan umat — 30;
Kemarahan Ansar kepada Muhajirin — 31; Ansar dan pembebasan
Mekah — 32; Ansar di Saqifah Banu Sa'idah — 32; Pidato
Sa'd di hadapan kaum Ansar — 33; Kelemahan pertama — 34;
Umar dan Abu Ubaidah tentang kekbalifahan — 35; Pertemuan
Saqifah dan bahaya yang mengancam — 37; Abu Bakr mulai dengan
serangan damainya — 38; Pidato Abu Bakr yang pertama
kepada Ansar — 38; Jawaban Ansar kepada Abu Bakr — 40;
Memasuki situasi yang serba sulit — 41; Abu Ubaidah turun tangan—
42; Suara Basyir bin Sa'd — 42; Umar dan Abu Ubaidah
melantik Abu Bakr — 43; Baiat Saqifah oleh Aus dan Khazraj —
44; Sa'd menolak — 44; Sesudah baiat Saqifah — 45; Baiat
Umum dan pidato Abu Bakr yang pertama — 47; Masih adakah
yang belum memberikan ikrar dari Muhajirin? — 47; Menurut
sumber Ya'qubi — 47; Pertemuan di rumah Fatimah putri Rasulullah—
48; Sebab-sebabnya Ali terlambat membaiat — 49;
Abu Bakr dikukuhkan secara aklamasi — 50; Sumber jalan tengah
— 51; Pendapat sekitar sikap Banu Umayyab — 51; Abbas
dan Fatimah menuntut warisan — 52; Alasan mereka yang berpendapat
tentang tertundanya baiat—53; Tak ada yang menentang
Abu Bakr sebagai Khalifah — 54; Kekhalifahan pada
masa-masa kekuasaan Arab — 55; Sistem pemerintahan dalam
Islam — 55.
3. MASYARAKAT ARAB KETIKA NABI WAFAT 57
Perbedaan pendapat Muhajirin dengan Ansar di Medinah — 57;
Penduduk Mekah bersiap-siap murtad — 57; Sikap Saqif di
Ta'if—58; Kabilah-kabilah yang lain — 58; Faktpr-faktor yang
mendorong pergolakan — 59; Faktor-faktor penyebab murtadnya
masyarakat Arab — 60; Faktor-faktor asing — 60; Logika kaum
murtad dan mereka yang menolak menunaikan zakat —61; Nabinabi
palsu bermunculan — 62; Aswad yang mendakwakan diri
nabi — 62; Yaman sebelum pergolakan Ansi — 63; Beberapa faktor
penyebab pergolakan— 65; Sikap Rasulullah menghadapi ulah
Aswad—66; Panglima, menteri dan istri Aswad — 66; Berkomplot
hendak menghancurkan Aswad — 67; Istrinya terlibat
dalam komplotan dan terbunuhnya Aswad — 68; Terbunuhnya
Aswad — 68; Seluruh daerah selatan dibakar api pemberontakan
— 69; Musailimah bin Habib di Yamamah — 70; Siasat Rasulullah
menghadapi pergolakan — 70; Menunggu kesempatan —
71; Membangkitkan semangat atas nama agama — 72; Faktor regional
salah satu penyebabnya — 72; Pengaruh pergolakan Aswad
di negeri-negeri sekitar Yaman — 73; Pendapat kalangan Orientalis
dan sebabnya — 74; Pengaruh unsur asing dalam menyulut
pergolakan — 74.
4. PENGIRIMAN PASUKAN USAMAH 76
Perintah pertama oleh Khalifah Pertama—76; Pesan Rasulullah
kepada Usamah — 77; Kecintaan Nabi kepada Usamah — 77; Abu
Bakr bertekad meneruskan pengiriman pasukan Usamah — 78;
"Apa pun yang dikerjakan oleh Rasulullah akan kukerjakan" —
79; Abu Bakr melepas pasukan Usamah — 81; Pesan Abu Bakr
kepada pasukan Usamah — 81; Perjalanan pasukan menuju Balqa'
— 82; Abu Bakr menyambut Usamah di luar kota Medinah
— 84; Pengaruh gerakan Usamah terhadap pihak Arab dan
Rumawi — 85.
5. MEMBERANTAS PEMBANGKANG ZAKAT 87
Tanda-tanda pembangkangan — 87; Para kabilah yang enggan
menunaikan zakat—88; Saran Umar dan sebagian sahabat tak
setuju — 88; Perintah Abu Bakr kepada penduduk Medinah —
90; Pertempuran pertama di masa Abu Bakr — 90; Muslimin berbalik
ke Medinah — 91; Kemenangan gemilang pagi itu juga —
91; Kabilah-kabilah menunaikan zakat kepada Abu Bakr — 93;
Usamah kembali dari kawasan Rumawi — 94; Sekali lagi Abu
Bakr memerangi para pembangkang zakat — 95; Yang kalah
bergabung dengan Tulaihah — 96; Sikap para kabilah terhadap
Abu Bakr dan sebaliknya — 97.
6. PERSIAPAN PERANG RIDDAH 98
Membagi brigade untuk memerangi kaum murtad — 98; Abu
Bakr di Medinah, markas komando tertinggi — 99; Memilih
komandan brigade dari kalangan Muhajirin—100; Abu Bakr
tak dapat diragukan— 100; Brigade Khalid bin Walid— 101;
Khalid bin Walid panglima genius dan Pedang Allah — 102; Gerakan
damai sebelum Perang Riddah—103; Surat Abu Bakr
kepada kaum murtad— 104; Kesungguhan Abu Bakr dalam gerakan
damainya— 105; Politik Abu Bakr: sebuah analisis tentang
keteguhan hatinya— 105; Perang Riddah sangat menentukan
hidupnya Islam— 106.
7. TULAIHAH DAN EKSPEDISI BUZAKHAH 108
Tulaihah mendakwakan diri nabi— 108; Dugaan Tulaihah menerima
wahyu—109; Perintah Muhammad memerangi kaum
murtad— 110; Politik Abu Bakr memecah-belah Tayyi' dengan
sekutu-sekutunya— 112; Tayyi' melepaskan diri dari Tulaihah
dan kembali kepada Islam—112; Tulaihah gigih mengadakan
perlawanan—113; Tayyi' memerangi Qais—115; Hancurnya
Tulaihah dan pasukannya. Lari ke Syam dan kembali kepada Islam—
116; Khalid terus menumpas kaum murtad dan pembangkang—
116; Sebabnya sisa-sisa kaum murtad bertahan —
117; Sikap keras Khalid terhadap para pembunuh Muslimin —
119; Abu Bakr membenarkan tindakan Khalid— 119; Abu Bakr
melindungi para tawanan yang dibawa ke Medinah— 120; Kisah
tentang Qurrah bin Hubairah dan Alqamah bin Ulasah —
120; Sisa-sisa pasukan yang bergabung kepada Umm Ziml —
122; Siapa Umm Ziml— 123; Khalid memerangi Umm Ziml —
123; Kaum murtad setelah hancurnya Tulaihah dan pengikutpengikutnya—
124.
8. SAJAH DAN MALIK BIN NUWAIRAH 126
Banu Tamim dan perkampungannya— 126; Keberatan menunaikan
zakat pada masa Nabi— 126; Kedatangan Sajah kepada Tamim—
127; Sebab kedatangan Sajah dari utara Irak— 128;
Sikap Banu Tamim terhadap Islam setelah kedatangan Sajah —
128; Sajah dan Malik bin Nuwairah— 129; Hancurnya Sajah di
Nibaj — 130; Berangkat ke Yamamah— 131; Perkawinan Musailimah
dengan Sajah— 131; Dua sembahyang dicabut untuk
kaumnya sebagai maskawin— 131; Tentang Sajah yang aneh —
132; Malik setelah hancurnya Tulaihah— 133; Khalid memutuskan
akan ke Butah dan sikap Ansar— 133; Malik bin Nuwairah
menasihati kaumnya agar kembali kepada Islam — 134; Pasukan
Khalid membawa Malik— 134; Terbunuhnya Malik dan ceritacerita
di sekitar ini—135; Terbunuhnya Malik dan kaumnya
karena salah paham— 135; Dialog Malik dengan Khalid— 136;
Mempertalikan pembunuhan Malik dengan Khalid yang mengawini
istrinya— 137; Sikap Laila tentang dialog Malik dengan
Khalid— 137; Kemarahan Abu Qatadah al-Ansari— 138; Percakapan
Abu Qatadah dengan Abu Bakr— 138; Umar bin Khattab
mendukung Abu Qatadah di depan Khalifah— 139; Kemarahan
Umar atas perbuatan Khalid— 139; Sikap Umar terhadap Khalid
setelah menjadi Khalifah— 140; Mutammam setelah pembunuhan
saudaranya— 141; Perbedaan pendapat Abu Bakr dengan Umar —
142; Pendapat Umar dan alasannya— 142; Pendapat Abu Bakr
dan alasannya— 142; Perintah Abu Bakr kepada Khalid— 143.
9. EKSPEDISI YAMAMAH 145
Pasukan yang diperbantukan kepada Khalid— 145; Kekuatan
Musailimah dan sebab-sebabnya— 146; Bagaimana Musailimah
jadi makin kuat?— 147; Nahar dan tipu dayanya— 148; Tulaihah
an-Nimari menjadi pengikut Musailimah— 149; Khalid
berangkat ke Yamamah—149; Satuan Mujja'ah dihabisi oleh
Khalid—150; Mujja'ah sebagai sandera—150; Pasukan Musailimah
di Aqraba' — 151; Peristiwa yang menentukan dalam
sejarah Islam— 151; Anak Musailimah membakar semangat
Banu Hanifah— 151; Muslimin mundur dan pasukan Musailimah
memasuki kemah Khalid— 152; Semangat agama bangkit
dalam kalbu pasukan Muslimin—153; Yang ingin mati syahid—
154; Pasukan Musailimah putus asa— 154; Khalid membuat
muslihat untuk membunuh Musailimah— 155; Berlindung
dalam kebun—156; Bara' memanjat tembok— 156; Muslimin
menyerbu kebun—157; Kematian Musailimah— 157; Mujja'ah
menunjukkan mayat Musailimah— 158; Khalid meneruskan perjuangan—
158; Perdamaian Khalid-Mujja'ah— 159; Surat Abu
Bakr kepada Khalid— 160; Jumlah korban di pihak Banu Hanifah—
161; Jumlah korban di pihak Muslimin— 161; Kesedihan
Muslimin di Mekah dan di Medinah— 162; Kemarahan Abu
Bakr—163.
10. BEKAS PERANG RIDDAH 165
Daerah-daerah yang kembali kepada Islam—165; Pembangkangan
di selatan Semenanjung— 166; Pengaruh Persia di negeri-
negeri yang bergolak— 167; Menghadapi kaum murtad di
Bahrain— 168; Permulaan murtad di Bahrain— 169; Abu Bakr
mengutus kembali Ala' bin Hadrami— 169; Kisah tentang Dahna'
dan mukjizat Allah—170; Serangan Muslimin dan kaum
murtad silih berganti — 171; Menyeberang lautan dan menumpas
pembangkang— 172; Memerangi kaum murtad di Oman — 173;
Muslimin mendapat kemenangan di Oman — 174; Memerangi
kaum murtad di Mahrah — 175; Memerangi kaum murtad di Yaman—
176; Pergolakan bertambah karena beberapa faktor —
176; Para pemberontak Yaman setelah matinya Aswad— 177;
Faktor kedua pertentangan ras— 178; Qais menghendaki Yaman
untuk bangsa Yaman — 178; Dazuweh dibunuh— 179; Qais terusir
dari San'a— 180; Faktor ketiga, permusuhan lama Hijaz-
Yaman — 180; Perjalanan Ikrimah dan Mujahid ke Yaman— 181;
Abu Bakr memaafkan Qais dan Amr— 182; Kenapa Abu Bakr
membela orang Persia daripada orang Arab— 183; Memerangi
kaum murtad di Kindah dan Hadramaut— 183; Bagaimana Muhajir
memerintah Kindah?— 184; Siasat Ziyad dan ketegasannya—
184; Ikrimah dan Muhajir bertemu di Ma'rib—185;
Benteng Nujair dikepung dan diduduki—186; Pengkhianatan
Asy'as— 186; Abu Bakr memaafkan Asy'as— 187; Menumpas
pemberontakan di negeri Arab— 188; Cerita perkawinan Ikrimah
dengan putri Nu'man— 189.
13. PERSIAPAN KE ARAH PERLUASAN DAN KEDAULATAN
ISLAM 191
Perbatasan utara negeri-negeri Arab— 191; Kerajaan Banu Gassan
dan kerajaan Hirah— 192; Kabilah-kabilah di selatan berpindah
ke pedalaman Syam—194; Hubungan orang Arab yang merantau
ke Syam dengan Persia dan Rumawi—195; Mempertahankan
ciri-cirinya sendiri— 195; Jazimah al-Abrasy menguasai
Furat bagian barat — 197; Uzainah bin as-Samaiza' — 197;
Persiapan Arab di Irak dan Syam ke arah perluasan Islam— 198;
Pemerintahan otonomi raja-raja Hirah di bawah Persia—199;
An-Nu'man Agung—199; Sikap Arab terhadap agama-agama
Majusi dan Nasrani — 201; Mengapa Arab cenderung beragama
Nasrani? — 202; Keterikatan orang Arab dengan kebebasan —
203; Banu Lakhm dan Banu Gassan berada di puncak kejayaannya
— 203; Raja Hirah yang terakhir — 205; Banu Gassan, sam
pai akhir kekuasaannya — 206; Persia dan Rumawi setelah hancurnya
kekuasaan Barat — 207; Sikap Abu Bakr tentang Persia
dan Rumawi — 208; Pikiran Abu Bakr setelah perang Riddah —
209; Serangan kepada Rumawi suatu risiko besar — 210; Al-
Musanna bin Harisah maju ke Irak — 211; Kekacauan di Persia—
212; Kedatangan Musanna ke Medinah — 213; Irak tak
kurang indahnya dari Syam — 213; Pendapat Khalid bin Walid
untuk memasuki Irak — 215; Sumber lain mengenai pembebasan
Irak —216.
12. PEMBEBASAN IRAK 218
Perintah-perintah Abu Bakr mengenai penduduk Irak — 219;
Persiapan pasukan Khalid ke Irak — 219; Ormizd penguasa kota
pelabuhan — 220; Khalid membagi pasukannya menjadi tiga
satuan — 221; Ekspedisi Kazimah dan kemenangan Khalid —
221; Ekspedisi Kazimah dan kemenangan Khalid melawan Persia—
222; Benteng perempuan — 223; Dampaknya dalam hati pasukan
Muslimin — 223; Persia bersiap-siap menyerang al-Mazar —
224; Khalid dalam ekspedisi Mazar — 225; Khalid dalam perang
Mazar — 225; Persiapan Persia untuk menyerang Walajah — 227;
Kemenangan pasukan Muslimin di Walajah — 228; Persiapan menyerbu
Ullais — 228; Sungai Darah — 230; Pengaruh perang Ullais
terhadap Persia — 232; Persiapan memasuki Hirah — 234; Khalid
di istana Khawarnaq — 234; Penduduk Hirah setuju dengan jizyah
— 236; Khalid menjadikan Hirah markas komandonya —
238; Persetujuan dengan daerah-daerah di dekat Hirah — 239;
Kegelisahan raja Persia — 239; Menantang raja Persia dan para
gubernurnya — 240; Khalid bergerak dan menguasai Anbar —
241; Ketegasan Khalid menghadapi perlawanan — 242; Khalid,
cepat-cepat bertolak ke Dumat al-Jandal —244; Khalid mengepung
benteng Dumat — 246; Orang Irak menggunakan kesempatan
memberontak saat Khalid tak ada—247; Khalid kembali
ke Irak — 248; Khalid mencapai perbatasan Irak dan Syam —
249; Diam-diam Khalid menunaikan ibadah haji — 252.
13. ANTARA IRAK DENGAN SYAM 254
Rumawi berjaga-jaga terhadap pasukan Muslimin — 254; Terpikir
hendak menyerang Syam — 255; Rumawi dan Arab di perbatasan
Syam — 255; Surat pertama kepada Abu Bakr — 256;
Abu Bakr meminta pendapat beberapa tokoh — 257; Pendapat
Abdur-Rahman bin Auf—257; Sikap Muslimin atas seruan menyerang
Syam — 258; Sikap Abu Bakr mengenai keadaan sekitarnya
— 259; Kebijaksanaannya setelah Perang Riddah dan ke
menangan di Irak — 260; Mengabdi sepenuhnya untuk kepentingan
negara — 262; Faktor-faktor kemenangan dalam penilaian
Abu Bakr—263; Surat Abu Bakr kepada Yaman — 264; Perjalanan
tentara ke Syam — 265; Panglima pasukan Muslimin
pertama ke Syam — 266; Permulaan pembebasan Syam — 268.
14. PEMBEBASAN SYAM 269
Khalid bin Sa'id memasuki perbatasan Rumawi — 269; Bala
bantuan untuk Khalid — 270; Muslihat pihak Rumawi — 271;
Muhajirin dan Ansar berangkat ke Syam — 274; Pasukan Muslimin
di Syam — 275; Heraklius memperkuat diri di Hims —
276; Surat Abu Bakr kepada para panglimanya — 277; Abu
Bakr merasa kesal dengan situasi demikian — 278; Khalid dipanggil
dari Irak untuk dikirim ke Syam — 279; Khalid merasa
kesal dengan adanya panggilan itu — 279; Mengapa Abu Bakr
menyerahkan tugas ini kepada Khalid — 280; Pasukan Khalid
untuk Syam —281; Jalan mana yang ditempuh Khalid? — 282;
Khalid menyeberangi Sahara ke Syam — 283; Khalid sampai di
Syam — 286; Jumlah pasukan yang berangkat bersama Khalid
dari Irak — 287; Keadaan stagnasi dan bagaimana jalan keluarnya?—
289; Pidato Khalid menghadapi situasi — 290; Pertempuran
hari pertama di bawah pimpinan Khalid — 291; Besarnya
pasukan karena pertolongan — 292; Perang Yarmuk — 293; Pihak
Rumawi bertempur mati-matian — 294; Ikrimah dan anaknya di
antara para syuhada yang gugur di Yarmuk — 296; Heraklius
keluar dari Hims — 296; Umar memecat Khalid sebagai panglima
angkatan bersenjata — 296; Sumber lain tentang pembebasan
Syam — 297; Abu Bakr mengirim Khalid ke Irak — 300;
Surat Khalid kepada Abu Ubaidah — 301; Pasukan Muslimin
berkumpul semua di Ajnadain — 303; Pengepungan kota Damsyik
— 304; Damsyik berdamai dengan pasukan Muslimin —
304; Abu Bakr dan Khalid dalam membebaskan Irak dan Syam —
305; Sulitnya mengecek peristiwa pembebasan Syam dari segi
sejarah — 305; Kedudukan Khalid setelah pemecatannya — 308;
Kisah tentang Georgius dan keislamannya — 309.
15. MUSANNA DI IRAK 311
Surat-menyurat Shahriran dengan Musanna — 312; Istana Persia
kembali gelisah — 313; Wasiat Abu Bakr kepada Umar mengenai
Irak — 314.
16. PENGUMPULAN QUR'AN , 316
Pengaruh ekspedisi Yamamah dalam kehidupan Muslimin — 316;
Umar menyarankan pengumpulan Qur'an kepada Abu Bakr —
317; Dialog antara Abu Bakr, Umar dan Zaid bin Sabit — 318;
Sudahkah ayat-ayat yang- dikumpulkan pada masa Rasulullah
dalam bentuk surah? — 320; Pendapat beberapa sejarawan didukung
kaum Orientalis — 321; Yang menghimpun Qur'an di
bawah bimbingan Nabi — 322; Nas-nas Qur'an memperkuat pengumpulannya
berupa surah-surah pada masa Rasulullah — 324;
AH bin Abi Talib dan pengumpulan Qur'an — 326; Yang menyebabkan
Abu Bakr ragu — 326; Argumentasi Umar telah
membuka hati Abu Bakr — 327; Beberapa pendapat tentang
Qur'an dalam tujuh huruf—327; Bacaan para sahabat dibacakan
di depan Nabi — 328; Kaum murtad yang diduga memalsukan
Qur'an — 331; Pengumpulan Qur'an masa Usman dan
sebab-sebabnya — 332; Pandangan Umar yang jujur mengenai
pengumpulan Qur'an — 333; Abu Bakr lebih mengutamakan Zaid
daripada Abdullah — 335; Bagaimana Zaid mencatatkan Qur'an
dalam mushafnya — 336; Cara Zaid menyusun sesuai dengan
cara-cara ilmiah yang berlaku sekarang — 337; Susunan surahsurah
dalam mushaf yang berurutan — 338; Mengapa Usman
menggabungkan Surah Anfal dengan Surah Bara'ah — 339; Abu
Bakr yang paling berjasa dalam pengumpulan Qur'an —341;
Pengumpulan Qur'an pekerjaan terbesar di masa Abu Bakr —
341.
17. PEMERINTAHAN ABU BAKR 343
Khalifah menurat gambaran Abu Bakr — 343; Khalifah Rasulullah
dalam memimpin Muslimin dan politiknya saja—344; Khalifah
terpilih — 345; Mengapa Umar memakai gelar Amirulmukminin
— 345; Hubungan politik antar negeri-negeri Arab di
masa Rasulullah — 346; Kesatuan agama adalah perkembangan
awal dalam sistem politik — 347; Pelantikan Abu Bakr dan perkembangan
sistem politik — 348; Abu Bakr berbeda pendapat
dengan Umar — 349; Sistem pemerintahan dalam Islam bukan
teokrasi — 351; Pemerintahan Islam terikat oleh kehendak rakyat
dan oleh perintah dan larangan Allah — 351; Pemerintahan Islam
berada di bawah pengawasan umat Islam — 352; Pemerintahan
Islam bukan aristokrasi — 353; Pemerintahan Abu Bakr
adalah pemerintahan Syura — 353; Pemerintah Abu Bakr merintis
kesatuan politik — 354; Kedaulatan Islam dan dasar yang
menjadi landasannya — 355; Dasarnya kebebasan berkeyakinan —
356; Perbedaan kedaulatan Islam dengan kedaulatan lain — 357;
Sebabnya membiarkan pemerintahan tanpa beraturan pada masa
Abu Bakr — 358; Masih dalam pengaruh keadaan perang — 359;
Berkembangnya pemerintahan Islam demikian di masa Abu Bakr —
360; Perkembangannya selama berabad-abad kemudian — 361;
Pengaruh orang-orang asing dalam menyusun pemerintahan di
dunia Islam — 361.
18. DARI SAKIT SAMPAI WAFATNYA 363
Prestasi Abu Bakr —363; Tuduhan bahwa ia mati diracun —
364; Mengenai sakit dan wafatnya. menurut Aisyah — 364;
Mengapa Abu Bakr menunjuk pengganti padahal Rasulullah tidak
melakukannya—365; Banyak yang menentang pencalonan
Umar — 367; Abu Bakr mengembaUkan harta baitiilmal yang
dipakainya — 371; Sebuah eulogi (pujian duka) oleh Ali bin Abi
Talib — 375; Eulogi oleh Aisyah Ummulmukminin — 376; Pengaruh
Abu Bakr dalam kehidupan Islam — 377; Semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya kepada Abu Bakr — 379.
PENUTUP. 380
Transisi budaya, suatu keharusan — 380; Kebangkitan suatu umat,
kemenangannya terhadap Persia dan Rumawi — 382; Faktorfaktor
yang merusak dalam sejarah Persia — 383; Dalam sejarah
Rumawi — 384; Apa yang diharapkan dunia ketika itu — 385;
Tugas Nabi di Semenanjung Arab — 387; Islam memikat perhatian
orang — 389; Mengapa Allah memilih Nabi-Nya dari Semenanjung
Arab? — 389; Abu Bakr dan kematangan rohaninya —
391; Islam mengajak kepada cita-cita luhur dan perdamaian —
393; Mengapa Abu Bakr mendorong Muslimin berperang? —
393; Menilai kenyataan dari naluri manusia — 395; Perkembangan
kesadaran rohani manusia menuju kematangan — 395;
Pengaruh Islam terhadap majunya kesadaran rohani — 396.
Sebuah Penghargaan dan Terima Kasih 401
Kepustakaan 403
Transliterasi 405
Indeks 407

Download this book click here
Another Islamic books click here

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

Put Your Ads Here!